Selasa, 12 Desember 2017

Batik dan Tiruan batik/tekstil bermotif. Batik intinya adalah pembuatan motif dengan cara perintangan malam/lilin panas mengunakan alat canting tulis dan atau canting cap tiruan batik/tekstil bermotif kain bermotif yang dibuat dengan teknik perintangan dengan silk creen

Rabu, 08 September 2010

gambar batik

Minggu, 18 Juli 2010

Fungsi Warna dalam Seni Kriya

1. Fungsi Warna dalam Seni Kriya
Warna alam berasal dari tumbuhan, binatang, tanah, dan batu-batuan yang
diolah sedemikian rupa untuk digunakan bagi keperluan manusia dalam memenuhi
kebutuhannya. Pewarnaan tekstil, tenunan atau benda lainnya sejak dulu sudah
dilakukan orang dengan menggunakan warna alam ini.
Zat pewarna alami atau vegetable dyes adalah agensia pewarna yang berasal dari
tanaman. Zat pewarna alami ini diekstraksi melalui permentasi, pendidihan atau
perlakuan kimiawi dari substansi kimia yang terdapat dalam jaringan tanaman (Sambas,
dkk, 1999). Kebanyakan figmen tanaman tidak permanen, warna cepat memudar bila
kena diterjen atau cahaya matahari. Secara tradisional sebenarnya telah diketahui orang
bahwa untuk mencuci batik orang biasanya menggunakan buah lerak (Sapindus rarak)
agar warna tidak luntur, namun pohon ini telah mulai langka.
Unsur warna dalam kriya batik memiliki peran dan fungsi tersendiri bagi
pembuat dan para pengguna. Secara psikologis terdapat perbedaan yang menunjukkan
bahwa cerah, panas dan kontras berkesan semarak, ramai, enerjik yang menunjukkan
kesan dinamis. Sedangkan warna dingin, lembut menunjukkan kesan tenang, anggun.
Kecenderungan warna yang berasal dari zat pewarna alami secara umum
menunjukkan kesan tenang, dingin, lembut dan nyaman, berbeda dengan warna-warna
buatan (sintetis) seperti kita lihat pada jenis batik pekalongan yang meriah. Oleh sebab
itu banyak pertimbangan teknis, artistik serta psiokologis dalam menciptakan seni kriya
batik yang memiliki nilai fungsi dan nilai artistik. Dengan menggunakan pertimbangan
yang matang maka karya yang berkualitas menjadi semakin diminati konsumen.
2. Tumbuhan yang dapat Menghasilkan Warna Alam
Pada dasarnya hampir seluruh jenis tumbuhan dapat menghasilkan zat pewarna
alami yang dapat digunakan pada proses pewarnaan batik dengan teknik celup. Zat
warna tumbuhan dapat diambill dari akar, batang (kayu), kulit, daun dan bunga.
________________________________________
Page 2
Zat Warna Alami (ZPA)
2
Zat tumbuhan yang sudah dikenal masyarakat kita sampai kira-kira abad ke-8
(Riyanto, dkk tt.:18) dan dari Departemen Perindustrian, (tt. : 7), antara lain:
- Daun pohon nila (indigofera)
- Kulit pohon soga Tingi (Ceriops Candoleana Am)
- Kulit pohon soga Tegeran (Cudrania Javanesis)
- Kulit soga Jambal (Peltophorun Ferrugineum)
- Akar pohon Mengkudu (Morinda Citrifelia)
- Temu lawak
- Kunir
- Gambir dan pinang
- Teh
- Pucuk gebang (Corypha gebanga), dll.
Jenis tumbuhan (pohon, semak, herba, liana) sebagai bahan zat warna alam
sangat banyak dijumpai di tanah air kita.

Kamis, 15 April 2010

Motif Truntum
Motif Parang Barong

Kamis, 04 Maret 2010

CONTOH PRODUK BATIK TULIS, siap jual

HARGA : Rp. 1.150.000 WARNA : Alam
"Produk Sample motif hiasan dinding"







HARGA : Rp. 600.000 WARNA : Alam
"Produk Sarung"








HARGA : Rp. 600.000 WARNA : Alam
"Produk Sarung"







HARGA : Rp. 600.000 WARNA : Alam
"Produk Sarung"








TERTARIK DENGAN PRODUK BATIK
HUBUNGI:

1. masiswo@yahoo.com
2. masiswo@gmail.com
3. masiswo@depperin.go.id

Kamis, 04 Februari 2010

ZAT WARNA ALAM


Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki sumber daya alam yang sangat melimpah dari sabang sampai merauke, kekayaan alam ini belum dimanfaatkan secara maksimal baik kekayaan alam yang berupa : bahan galian/tambang, tumbuh-tumbuhan maupun kekayaan yang ada di darat maupun lautan yang semua itu dapat di manfaatkan untuk zat warna alam. apabila kekayaan alam ini di kelola dengan baik dan benar dan proposional maka akan merupakan jaminan kesejahteraan bangsa Indonesia.
Di tinjau dari segi efesiensi dan efektifitasnya dari semua jenis zat warna alam yang tersedia sebagai salah satu kekayaan sumber daya alam Indonesia maka akan lebih menguntungkan apabila mengembangkan zat warna alam yang berasal dari tumbuh-tumbuhan dengan pertimbangan :
1. Indonesia tanahnya subur dan mempunyai hutan sangat luas yang tersebar di seluruh wilayah Nusantara, terutama kalimantan dan Irian Jaya.
2. Tumbuh-tumbuhan dapat diperbaharui dengan cara di budidayakan
3. Jenis tumbuh-tumbuhan yang mengandung zat warna alam di Indonesia menurut dari hasil penelitian para ahli banyak tumbuh di seluruh peloksok nusantara.
Pemanfaatan zat warna alam di Indonesia telah dimulai sejak jaman nenek moyang untuk di terapkan pada bahan sandang dan pangan. Tetapi pada jaman dahulu hasil dari pemanfaatan zat warna alam belum optimal karena dari sisi teknologinya masih sangat tradisional dan belum sesuai dengan perkembangan teknologi tepat guna.
Usaha Industri Kecil Menengah batik yang mempunyai karakter kedaerahan dan mempunyai nilai seni budaya daerah yang tinggi baik dari segi desain, motif dan warna. Masih merupakan sebuah produk budaya bangsa yang mempunyai nilai ketertarikan bagi para wisatawan manca negara. Hal ini merupakan peluang pasar yang sangat baik bagi perkembangan perekonomian nasional.
Hasil komoditi batik perlu pengembangan dan peningkatan dengan cara mempertahankan nilai kualitas etinis daerah yang termasuk komoditi ramah lingkungan. Isu global yang mulai berkembang di kalangan masyarakat negara maju dengan mencerminkan gaya hidup “Back to Nature”(Kembali ke alam) dimana mereka mulai menyukai dan menggunakan produk-produk yang berwawasan lingkungan artinya produk-produk yang di hasilkan dari bahan baku alam yang tidak mengandung unsur kimia yang dapat merusak lingkungan hidup.
Berdasarkan hal tersebut di atas barang-barang komoditi tekstil dan produk tekstil hususnya batik akan lebih meningkat nilai jualnya pada era globalisasi ini karena produknya akan lebih disukai lagi oleh masyarakat dunia manakal terbuat dari bahan-bahan yang memanfaatkan sumber daya alam hususnya dalam pewarnaanya yang menggunakan zat warna alam.
Keuntungan dari hasil komoditi batik yang menggunakan pewarnaan alam disamping termasuk produk yang berwawasan lingkungan serta dilihat dari segi warnanya Intensitas colour terhadap kornea mata manusia terasa sangat menyejukkan dan menurut penelitian Dr. Gulrajarani pengaruh warna dari zat pewarna alami akan menyehatkan kornea mata manusia. Zat warna alam dapat menghasilkan warna-warna yang mempunyai ciri has spesifik dan sangat variatif yang tidak bisa ditiru oleh zat warna sintetis.


SIAP MENERIMA PESANAN:
CONTACT PERSON : MASISWO HP: 0818275884 ALAMAT: MANCASAN-BOTOKENCENG, KELURAHAN WIROKERTEN, KECAMATAN BANGUNTAPAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
ATAU EMAIL KE:
1. masiswo@yahoo.com
2. masiswo@gmail.com
3. masiswo@depperin.go.id